_..That’s The Way It Is.._

| Selasa, 22 Februari 2011 | 0 komentar |
I can read your mind and I know your story
I see what you’re going through
It’s an uphill climb, and I’m feeling sorry
But I know it will come to you


Don’t surrender ’cause you can win
In this thing called love

When you want it the most there’s no easy way out
When you’re ready to go and your heart’s left in doubt
Don’t give up on your faith
Love comes to those who believe it
And that’s the way it is

When you question me for a simple answer
I don’t know what to say, no
But it’s plain to see, if you stick together
You’re gonna find a way, yeah

So don’t surrender ’cause you can win
In this thing called love

When you want it the most there’s no easy way out
When you’re ready to go and your heart’s left in doubt
Don’t give up on your faith
Love comes to those who believe it
And that’s the way it is

When life is empty with no tomorrow
And loneliness starts to call
Baby, don’t worry, forget your sorrow
’Cause love’s gonna conquer it all, all
When you want it the most there’s no easy way out
When you’re ready to go and your heart’s left in doubt
Don’t give up on your faith
Love comes to those who believe it
And that’s the way it is

When you want it the most there’s no easy way out
When you’re ready to go and your heart’s left in doubt
Don’t give up on your faith
Love comes to those who believe it
And that’s the way it is

That’s the way it is
That’s the way it is, babe
Don’t give up on your faith
Love comes to those who believe it
And that’s the way it is.

Lyric Celine Dion..

._DaLam KeaDaan suLit tEtap positiF_.

| Minggu, 20 Februari 2011 | 0 komentar |
Mungkin kita merasa kesal, muak, dan marah membaca berita-berita di koran: penggelapan pajak, mafia hukum, bentrokan berkekerasan, pemerkosaan, dan banyak lainnya. Semua seperti menambahi frustrasi dan kesulitan pribadi kita dalam menjalani hidup.

Semua penyelewengan dan persoalan di atas tentu tidak dapat dibiarkan. Tetapi, secara pribadi kita tetap perlu mempertahankan suasana hati positif bagaimanapun kondisi sosial yang melingkupi kita. Saya meminjam usulan praktis dari Michele Moore (1999) dan ”the Happiness Habit Team”. Berdasarkan wawancaranya, Moore menemukan keterampilan dan strategi-strategi dari pribadi-pribadi yang menghadapi banyak kesulitan tetapi tetap dapat mempertahankan suasana hati positif. Semoga kita dapat memanfaatkan temuan Moore agar dapat tetap memaksimalkan perasaan nyaman di tengah gonjang-ganjing persoalan.

Sikap positif

Yang pertama adalah mengakui perasaan negatif kita, entah itu kesedihan dan kemarahan, lalu menunjukkan kepedulian pada diri sendiri. (”Pasti marah kalau aku selalu jujur dan—jangan-jangan semua pejabat tinggi ternyata korupsi. Ya, sudah, tenangkan hati. Dengar musik dulu deh….”)

Kita perlu berupaya untuk tidak ditenggelamkan oleh energi negatif. Kita menetapkan sendiri bagaimana akan berpikir, merasa dan mengambil tindakan, serta bertanggung jawab penuh atas keputusan kita. Penilaian negatif sebisa mungkin ditransformasikan dalam tindakan-tindakan positif. (”Dia menganggap aku seburuk itu, dan dia keliru. Jadi, aku akan tetap dengan sikapku dan tidak perlu dipengaruhi oleh penilaian negatifnya.”) Atau, kita memfokuskan waktu, energi, dan perhatian pada hal-hal lain yang konstruktif.

Visi positif ke depan

Ini sering kita lakukan, tetapi sesungguhnya kurang konstruktif: mengeluh, mengevaluasi dan ”mencari-cari kesalahan”. Yang terjadi sudah terjadi dan lebih penting untuk memperbaiki ke depan dengan memfokuskan diri pada visi positif, bukan terpaku pada kesalahan-kesalahan pada masa lalu. Lebih baik berfokus pada apa yang ingin kita capai dengan memperjelas sasaran dan strategi mencapainya.

Dalam berbagai keterbatasan dan kesulitan, kita tetap perlu punya waktu yang dapat kita nikmati untuk bersenang-senang. Hal ini sekaligus untuk mengisi kembali energi. Tidak perlu dengan biaya mahal: bertemu sahabat lama, nonton film dengan anak, naik sepeda, atau bila memungkinkan, mengubah pekerjaan menjadi suatu hal yang dapat dinikmati (”Ya sudah deh, anggap saja latihan supaya saya lebih mampu melobi”. Atau ”Lihat saja sisi positifnya jadi aku bisa belajar dari dia yang rendah hati sekaligus sangat hebat’.”)

Memperjelas aksi dan capaian

Agar tidak merasa sesak dan tak berdaya, kita perlu merencanakan rangkaian langkah spesifik, yang dirumuskan dengan jelas, dan mensyukuri keberhasilannya. Membuat daftar tugas dan mengecek capaiannya akan banyak membantu meningkatkan kepercayaan diri dan suasana hati.

Kesulitan dan kekacauan hidup menjadi tanda bahwa kita harus bergerak, mungkin harus mengubah suatu hal atau malahan banyak hal. Mungkin kita harus mengubah cara kita berpikir, cara kita merasa, cara kita bertindak. Bukan menyalahkan diri, tetapi demi keterarahan diri pada visi dan capaian ke depan. (”Kita sudah kerja keras sekali, tetapi ternyata strategi lembaga kita kurang efektif. Kita harus jujur mengakui dan berani mengubah diri.”)

Manfaat dari rasa marah

Kita perlu menemukan manfaat dari rasa marah kita, menyalurkan emosi dan rasa marah menjadi tujuan-tujuan positif. Kemarahan perlu dipindahkan menjadi energi positif untuk mencari cara yang lebih efektif, memindahkan fokus, mengeksplorasi pendekatan-pendekatan baru, mengembangkan keterampilan berbeda, mengubah strategi bekerja sama dengan lingkungan dan seterusnya.

Kita juga tetap perlu menjadi diri sendiri, hidup dengan nilai-nilai pribadi yang menurut kita baik, dan melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan. Ketika kita melakukan yang terbaik dan tidak berkompromi dengan kebohongan atau sikap masa bodoh, suara hati kita akan tetap jelas memandu langkah kita pada waktu-waktu selanjutnya.

Kata Moore, orang yang paling dapat mempertahankan rasa nyaman dan bahagia adalah orang yang ”paling peduli dan paling memiliki cinta”. Cinta di sini bukan dalam arti sempit, cinta romantis atau cinta pada perorangan, tetapi cinta dan kepedulian pada sesama, pada yang lain. Kata Moore ”the happiest people are the most loving people. To be happy, love what you do, love the people around you, love your work and love yourself.”

Berserah

Pada akhirnya kita berserah. Berserah bukan berarti menyerah atau mengambil posisi kalah. Berserah hanya dapat terjadi ketika kita telah melakukan langkah dan upaya yang terbaik, lalu menyerahkan hasilnya pada yang memiliki kekuasaan jauh lebih besar daripada kita (Tuhan atau entah kita menyebutnya apa).

Bila kita hanya mengeluh dan mempersalahkan pihak lain, tanpa melakukan sesuatu yang konstruktif, mungkin kita tidak berbeda dengan pihak yang kita kritik itu. Berserah dapat dimaknai sebagai tetap mempertahankan tujuan dan nilai hidup kita, tetapi mencapainya melalui jalan dan sarana berbeda.

Kalau kita tidak bisa mengubah negara karena kita bukan penguasa, ya kita dapat menularkan nilai yang kita anggap baik pada keluarga, teman-teman dan lingkungan dekat. Menyisihkan sebagian penghasilan atau waktu kita untuk mengejawantahkan nilai-nilai positif kita dan memastikan kebermanfaatannya bagi orang lain, sudah pasti akan sangat berguna sekaligus membuat diri sendiri bahagia.

Posted by Ikutan Gabung

.._PRo kontra Penarikan FiLM ASinG_..

| | 0 komentar |
GARDUnews, Bandung
Pasca ketentuan Bea Cukai Indonesia yang memberlakukan ketentuan bea masuk atas hak distribusi film asing, sejumlah bisokop di Kota Bandung-Jawa Barat masih memanjangkan film-film asing yang akan diputar.
Sementara itu, sejumlah penonton filma asing menyayangkan keputusan Bea Cukai tersebut, namun sebagian lain mendukungnya sebagai wujud untuk memajukan produksi film dalam negri.
Seperti yang terlihat di sebuah bioskop di Kota Bandung-Jawa Barat. Sejumlah poster film asing yang akan diputar  masih dipajangkan di ruang tunggu bioskop.
Sejumlah penonton pun terlihat menunggu di ruang tunggu bisokop yang akan baru di buka pukul 12.00 siang.
Sejumlah penonton menyayangkan, kebijakan Bea Cukai Indonesia yang akan menarik peredaran film asing terkait bea masuk atas distribusi film asing.
Andi, selaku penonton, mengatakan, “Kebijakan tersebut tidak perlu dilakukan sampai penarikan film asing, karena semua produksi film yang ada di Indonesia masih membutuhkan film aing sebagai contoh,” ujarnya.
Sementara itu sebagaian penonton berpendapat lain, kebijakan Bea Cukai untuk menarik film asing harus didukukung, dengana alsan penarikan film asing tersebut sangat bermampaat bagi memajukan produksi film dalam negeri, serta pengaruh film asing sangat berdampak buruk bagi penonton di bawah umur.
Sementara itu pihak pengelola bisokop belum ada yang mau berkomentar terkait kebijakan Bea Cukai Indonesia.

http://www.gardunews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2710:pro-kontra-penarikan-film-asing&catid=78:sorotan&Itemid=421

HuKum MeraYakan VaLentine

| Minggu, 13 Februari 2011 | 0 komentar |
Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikirannya. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah, ibadah, syi’ar dan kebiasaan. Padahal Rasul Shallallaahu alaihi wa Salam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam: "Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut." (HR. At-Tirmidzi).

Bila dalam merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah kafir. Adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yang besar. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata, "Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, "Selamat hari raya!" dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid’ah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah."
"Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (Al-Fatihah:6-7)

Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun ia sendiri malah menempuh jalan sesat itu dengan sukarela.Lain dari itu, mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang serta dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah berfirman, yang artinya:"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (Al-Maidah:51)

 "Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya." (Al-Mujadilah: 22)





http://jalile.multiply.com/journal/item/7
 

_' MenGaPa Ibu MenGis'_

| Minggu, 16 Januari 2011 | 0 komentar |
Suatu ketika ada seorang anak Laki-Laki yang bertanya pada Ibunya.
"Ibu mengapa Ibu menangis ?"
Ibunya menjawab, "Sebab, aku wanita".
"Aku tak mengerti," kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.
"Nak...kamu memang tak akan mengerti..."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya.
"Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"
Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menagis tanpa ada alasan."
Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap
bertanya-tanya, "Mengapa wanita menangis?"

Pada suatu malam, Ia bermimpi dan bertanya kepada Allah..
"Ya Allah...mengapa wanita mudah sekali menangis?"
Dalam mimpinya Allah menjawab..
"Saat Kuciptakan wanita, aku membuatnya menjadi sangat utama.
Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya,
walaupu juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan 
kepala bayi yang sedang tertidur".

"Kuberikan pada wanita kekuatan untuk dapat melahirkan,
dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walu seringkali pula,
ia kerap menerima cerca dari anaknya..."


"Kuberikan pada wanita keperkasaan,
yang akan membuatnya tetap bertahan,
pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.."


"Kuberikan pada wanita kesabarn, untuk merawat keluarganya,
walau letih, walau sakit, walu lelah, tanpa berkeluh kesah.."


"Kuberikan pada wanita, perasaan peka dan kasih sayang,
untuk mencintai semua ankanya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun.
walau tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.
Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk
menahan lelap dan sentuhan kasih sayangnya akan memberikan kenyamanan saat 
didekap dengan lembut olehnya.."


"Kuberikan pada wanita, kekuatan untuk membimbing suaminya,
,elalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya.
sebab..bukankah tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tidak terkoyak?"


"Kuberikan pada wanita kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian 
dan menyadarkan bahwa, suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya.
walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji kesetiaan yang diberikan suami,
agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi..."


"Dan, akhirnya, Kuberikan pada wanita air mata agar dapat mencurahkan perasaannya.
Inilah yang khusus kuberikan kepadanya, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan.
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya,
Air mata ini adalah airmata kehidupan..."

SaHaBat

| Sabtu, 20 November 2010 | 0 komentar |
Ketika kita mengenangnya sebagai suatu kisah yang tidak dipisahkan dari roda kehidupan, arti sahabat adalah bagian dari seikat bunga yang akan selalu terasa mekar dihati dan wangi harumnya yang akan terus membasuh lembaran memory menjadi suatu kenangan yang akan tumbuh dan terus kekal menjadi abadi.
Akhir dari perjumpaan yang terasa baru, menyisakan palung keraguan bahwa hal yang menjadikan cita-citamu belum terwujud membiaskan akan peristiwa apa yang terjadi.

sahabatku,
Bagaimana engkau bercerita akan janji-janjimu, cerita tentang keinginanmu, dan beberapa hal mendasar yang menjadikan engkau tetap tegar dalam menjalani hidup, akan tetap menjadi pembelajaran buatku.
hasrat dan semangatmu yang akan selalu menjadi kekuatan untuk diriku belajar menjadi seseorang yang tabah.

sahabatku,
Sangat lepas dan jelas diriku untuk mengenang bagaimana kita berdua duduk bersama, bercerita, bercanda, dan mempelajari bagaimana susahnya menjadi seseorang yang bercita-cita untuk berbakti kepada orang tua. ketulusanmu membuatku mengerti apa itu cita-cita.

sahabatku,
Tiada hal terindah yang bisa kita lewatkan untuk kembali mengenangmu dan menjadikanmu menjadi suatu bagian dari perjalananku. terima kasih telah menjadi bagian keluargaku dan mengisinya menjadi suatu bagian yang indah.
sahabatku,
Mengenangmu kembali adalah belajar tentang keceriaan menikmati hidup, belajar tentang semangat hidup, belajar tentang cinta dan empati pada sesama, belajar tentang indahnya persahabatan, juga belajar tentang pemaknaan atas keagungan-Nya. Aku hargai itu.. terima kasih sobat.
| Kamis, 11 November 2010 | 0 komentar |
Wanita Cantik melukiskan kekuatan masalahnya dengan : 
  • Tersenyum saat tertekan
  • Tertawa disaat menagis
  • Mempesona karena mema'afkan
  • Berbagi dikala senpit
  • Tegar dalam kegetiran
Wanita Cantik mengasihi tanpa pamrih dan bertambah kuat dalam Do'a dan Pengharapan