_' MenGaPa Ibu MenGis'_

| Minggu, 16 Januari 2011 | |
Suatu ketika ada seorang anak Laki-Laki yang bertanya pada Ibunya.
"Ibu mengapa Ibu menangis ?"
Ibunya menjawab, "Sebab, aku wanita".
"Aku tak mengerti," kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.
"Nak...kamu memang tak akan mengerti..."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya.
"Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"
Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menagis tanpa ada alasan."
Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap
bertanya-tanya, "Mengapa wanita menangis?"

Pada suatu malam, Ia bermimpi dan bertanya kepada Allah..
"Ya Allah...mengapa wanita mudah sekali menangis?"
Dalam mimpinya Allah menjawab..
"Saat Kuciptakan wanita, aku membuatnya menjadi sangat utama.
Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya,
walaupu juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan 
kepala bayi yang sedang tertidur".

"Kuberikan pada wanita kekuatan untuk dapat melahirkan,
dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walu seringkali pula,
ia kerap menerima cerca dari anaknya..."


"Kuberikan pada wanita keperkasaan,
yang akan membuatnya tetap bertahan,
pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.."


"Kuberikan pada wanita kesabarn, untuk merawat keluarganya,
walau letih, walau sakit, walu lelah, tanpa berkeluh kesah.."


"Kuberikan pada wanita, perasaan peka dan kasih sayang,
untuk mencintai semua ankanya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun.
walau tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.
Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk
menahan lelap dan sentuhan kasih sayangnya akan memberikan kenyamanan saat 
didekap dengan lembut olehnya.."


"Kuberikan pada wanita, kekuatan untuk membimbing suaminya,
,elalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya.
sebab..bukankah tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tidak terkoyak?"


"Kuberikan pada wanita kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian 
dan menyadarkan bahwa, suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya.
walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji kesetiaan yang diberikan suami,
agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi..."


"Dan, akhirnya, Kuberikan pada wanita air mata agar dapat mencurahkan perasaannya.
Inilah yang khusus kuberikan kepadanya, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan.
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya,
Air mata ini adalah airmata kehidupan..."

0 komentar:

Posting Komentar